SANTUNAN : Aktivis PMII sedang memberikan santunan ke belasan anak yatim di Dusun Jenebin, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur,Selasa (07/9).
KARAWANG,RAKA-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon FAI UNSIKA mengecam Oknum PNS di Pengadilan Negri Agama Karawang, yang menilai kegiatan santunan anak yatim sebagai kegiatan pemborosan dan hura-hura. Kecaman tersebut disampaikannya pada saat pemberian santunan kepada belasan anak yatim di Dusun Jenebin Rt 07/04, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Selasa (07/9).
" Kami merasa sedih, ada ungkapan dari salah satu Oknum PNS di Pengadilan Negri Agama Karawang, yang menganggap bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan hura-hura. Katanya, Kami juga tidak pernah mengadakan santunan. Ini yang membuat saya sedih. Padahal, Rasulullah telah jelas menganjurkan pada kita untuk menyantuni anak yatim. Kegiatan ini atas kerjasama PR PMII FAI UNSIKA dengan IREMA Nurul Hikmah, semoga kedepan semua pihak bisa lebih meningkatkan perhatiannya terhadap anak yatim," pungkas Ketua Rayon PMII FAI UNSIKA, Dedi N Iskandar.
Menurut Dedi, manusia dituntut untuk senantiasa bermasyarakat dan membantu satu sama lain. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan. " Kami menyadari, sebagai manusia dituntut sebagai Zoon Politicon, yang senantiasa bermasyarakat satu sama lainnya. Etika bermasyarakat tentunya perlu dilestarikan dengan senantiasa memelihara tali persaudaraan antar sesama umat. Pemeliharaan persaudaraan tersebut, dapat terlealisasi dengan adanya perekat silaturahmi sebagai perwujudan Ukhuwah Islamiah, wathoniyah dan basyariayah,"paparnya.
Di tempat yang sama, Sekertaris Panitia, Ruhiyat menuturkan, santunan yang diberikan dalam rangka memeriahkan datangnya Idul Fitri 1431 H. sekaligus sebagai bakti sosial PMII terhadap masyarakat dalam mengamalkan Nilai Dasar Pergerakan (NDP), awalnya akan dilakukan di Dusun Sukamanah, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur. Tapi, karena pada saat yang bersamaan anak yatim piatu di Desa tersebut berhalangan, karena akan menerima santunan dari pihak lain. Akhirnya tempat santunan di alihkan ke Desa Purwadana. "Pengalihan tempat ini tidak jadi masalah bagi kami. Yang penting, kami bisa membantu masyarakat, khususnya anak yatim yang benar-banar membutuhkan. Antusiasme anak yatim juga cukup bagus dalam menerima santunan ini,"tuturnya.
Rencananya, lanjut Ruhiyat, kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan pada tahun mendatang, akan dijadikan sebagi kegiatan rutin. "Selain meningkatkan ketaqwaan individual, kita juga dituntut untuk meningkatkan ketaqwaan sosial. Karena apa yang diajarkan dalam Ramadhan dan Idul Fitri adalah penyadaran. Penyadaran akan realitas sosial dan penyadaranm untuk meningkatkan kualitas diri. Menurut kami, pemberian santunan ini merupakan langkah untuk mencapai itu. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Mudah-mudahan kedepan kami bisa melaksanakan kegiatan ini, tidak hanya dibulan Ramadhan,"ujarnya. (asy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar